Perjalanan kami dimulai dari menentukan kebutuhan & kisaran budget, sampai akhirnya kami simpulkan kalau kami perlu mobil matic 7 seater dengan budget kisaran 100jt (kalau bisa dibawahnya hehe). Dari sini muncul berbagai macam opsi seperti Avanza, Xenia, Chevrolet Spin, Calya, Sigra, Mobilio & Grand Livina. Karena dana yang tak kunjung terkumpul, sempat muncul opsi 5 seater seperti ayla, ford focus & nissan march, bahkan sempat muncul opsi untuk mengambil ex-taksi blue bird karena harganya sangat menarik mulai dari 60jt. Tapi setelah berbagai macam pertimbangan akhirnya kami mantap memutuskan untuk memilih Nissan Grand Livina & lebih bersabar dalam menabung/investasi.
Kami memilih Nissan Grand Livina matic tahun 2014 (facelift L11) karena memenuhi beberapa kriteria yang kami cari, yaitu 7 seater, dibawah 10 tahun, mudah dikendarai karena matic, designnya bagus & harganya yang menarik. Kenapa harganya menarik? karena kalau kita bandingkan diberbagai situs penjualan mobil seperti olx atau mobil123 Nissan Grand Livina terbilang harganya lebih murah dibanding merk lain dengan type sejenis (7 seater matic tahun 2014).
Setelah dana terkumpul sesuai budget, kami mulai mencari unit yang sesuai, ternyata prosesnya cukup lama, kami sempat berkunjung ke beberapa dealer tapi masih belum ada yang cocok, sempat juga mengontak jasa pencarian mobil second seperti berburu mobil impian mas wahid & yuda ghani mobil tapi mungkin belum jodohnya baik dari segi harga ataupun jadwal antrian. Sampai akhirnya kami temukan 2 unit yang cocok yang satu di dealer Jakarta yang satu lagi dari tetangga teman dekat saya di Bekasi. Untuk unit di Jakarta saya gunakan jasa otospector untuk mengecek kondisi unit, untuk yang di Bekasi saya percaya sama penjualnya karena rekomendasi dari teman dekat saya yang bisa dipercaya & dipertanggungjawabkan, hasil pengecekan kedua unit sama-sama bagus dengan plus minusnya masing-masing, tapi saya lebih memilih rekomendasi dari teman karena unsur kepercayaan & dapat garansi juga 1 bulan.
Kami membeli mobil ini secara cash dengan berbagai macam pertimbangan, salah satunya karena mobil ini merupakan aset yang harganya akan menurun seiring berjalannya waktu, jadi menurut kami akan lebih terasa value for money jika membelinya secara cash.
Untuk instrument investasi dalam mengumpulkan dana pembeliannya kami awalnya menggunakan tabungan berjangka di BSI Syariah setelah beberapa lama lalu kami konversi ke emas antam dari HF Gold Puzzle ketika harganya dirasa sedang turun.
Begitulah perjalanan mobil pertama kami, semoga bisa memberikan banyak informasi untuk teman-teman semua.
