Pengalaman Ta'aruf / Mencari Jodoh / Pendamping Hidup

Jadi, ceritanya berawal selepas sidang skripsi tahun 2015 disalah satu universitas di Bandung, setelah itu kehidupan rasanya sangat cepat berubah, dari yang awalnya bergantung kepada orang tua, sekarang harus bisa hidup mandiri dalam artian yang sebenarnya.

Setelah melalui berbagaimacam interview dan penolakan, alhamdulillah akhirnya bisa mendapat perkerjaan pertama pas satu bulan setelah kelulusan, dan mengawali karir sebagai karyawan swasta di Jakarta dengan gaji UMR lebih sedikit. Lumayan cukup untuk kebutuhan pribadi, mengirim sebagian ke ortu di kampung dan sisanya di tabung.

Seperti orang Indonesia pada umumnya, setelah melewati fase kuliah dan kerja, selanjutnya pasti akan banyak muncul pertanyaan soal pernikahan dari orang-orang terdekat. Pada masa itu jujur belum kepikir nikah itu seperti apa, gimana dan sama siapa?

Awal nyari pasangan, coba nanya kediri sendiri, "ada ga ya teman atau orang terdekat yang pas jadi pasangan hidup?" . Karena waktu itu belum ada yang pas akhirnya coba install beberapa aplikasi dating kaya tinder, setipe, & muzmatch. Waktu itu lebih prefer pake muzmatch sih, soalnya khusus untuk muslim. Eh tapi setelah sekian lama, ternyata masih belum nemu juga yang cocok.

Bulan berganti bulan, akhirnya sampe bulan Ramadhan, seperti biasanya grup-grup WA rame yang ngajak bukber (buka bersama), salah satunya grup WA SMP. Kebetulan grup ini juga baru di buat (ato mungkin saya yang baru dimasukin) haha. Karna emang saya orangnya susah bersosialisasi. Di grup SMP itu akhirnya bisa kontakan lagi sama temen-temen sekolah dulu dan salah satunya yang jadi istri saya sekarang. (kalo jodoh emang ada aja jalannya)

So, yang bikin saya tertarik dengan istri saya itu ada banyak sih, yang pertama karna cantik imut dan lucu, yang kedua ga neko-neko, kebetulan saya ga suka perempuan yang neko-neko, dandan berlebihan apalagi alisnya dicukur ato digambar, dan yang paling utama itu kan cari istri yg solehah, tapi kan ga ada alat ukurnya tuh untuk mengukur tingkat kesolehan orang, sampai ada suatu momen yang bilang kalau istri saya itu udah hatam beberapa kali baca Qur'an & terjemahannya. Kebetulan dikeluarga saya juga biasanya baca Qur'an itu dengan terjemahannya, dan setau saya orang yg hatam Qur'an & terjemahannya itu masih cukup langka. Nah disitu sih momen yang membuat yakin klo istri saya ini jodoh yang tepat.

Setelah merasa yakin akhirnya, kita coba ta'aruf atau kenalan lebih dalam, tujuannya ya kalo cocok kita lanjut nikah, tapi klo engga ya udah gapapa.

Setelah sekitar sebulan ta'aruf, bahas kepribadian & keluarga masing-masing, kita ngerasa cocok untuk lanjut ke proses selanjutnya. Akhirnya saya dan keluarga silaturahim ke rumah istri saya untuk silaturahim keluarga, karena menikah itu bukan cuma menyatukan dua orang tapi menyatukan dua keluarga. Ga lama setelah itu saya dan keluarga memutuskan untuk lanjut ke proses selanjutnya. Dan berselang beberapa hari, akhirnya kita putuskan untuk lamaran sampai kita nikah & saat ini alhamdulillah di dikaruniai satu orang anak perempuan yang cantik, pintar & Insya Allah solehah. Amiin..

Note : kalau mau ada yang ta'aruf di bimbing oleh tim ustadz khalid basalamah bisa kunjungi https://mawaddahindonesia.com/about

0 comments:

Posting Komentar